Selasa, 06 September 2016

BATOK BOLU dalam pandangan Mistis Jawa

 Jika ada yang mentakan Pitutur atau mungkin lebih dekat dengan falsafah hidup orang Jawa lebih sering hanya berupa papan tanpa tulis. Ada benarnya juga. Bukan hanya itu, bahkan dalam konteks Mistik Kejawen pun kita akan lebih sering menemui banyak simbol-simbol sesuatu namun tanpa tulisan, yaitu berupa bahasa sandi atau kadang lebih dekat dengan teka-teki. Meskipun tanpa tulisan, namun sebenarnya pitutur  dalam bentuk semua atau bahasa sandi tesebut kalau kita renungkan mempunyai nilai budi pekerti luhur….

Ada beberapa intilah yang sudah saya tulis pada blog ini. Kali ini saya  ambilkan contoh istilah Bathok  Bolu  Isi  Madu,  jika kita cermati lebih jauh, asal-usul istilah ini berasal dari kata Bathok  artinya tempurung kelapa. Bolu artinya bolongan telu (3) yang bisa diartikan lahir, hidup, mati. Isi Madu melambangkan keagungan. Istilah ini memang berasal dari bathok kelapa yang melukiskan hidup manusia secara mistis. Yakni:

  1. Cikal (calon)atau tunas, yaitu bakal pohon kelapa yang masih kecil. Yakni umur manusia ketika masih kanak-kanak  belum sempurna,
  2. Glugu, artinya manusia kecil biasanya bertindak masih lugu dan tidak pernah bohong, polos pemikirannya. Maksudnya manusia harus bertindak jujur, lurus seperti glugu (pohon kelapa).
  3. Tataran, yaitu tangga yang di buat pada batang kelapa untuk memudahkan seseorang memanjatnya. Maksudnya, hidup manusia itu hendaknya di awali dari tahap demi tahap. Dalam meraih segala ngelmu, diperlukan laku dan proses.
  4. Tapas,yaitu pembungkus calon buah kelapa. Maksudnya, manusia harus mau di tata yang pas dan selaras.
  5. Mancung, yaitu kuncup bunga kelapa maksudnya manusia hendaknya selalu mengacungkan diri dalam hal kebaikan, harus menggantungkan cita-cita setinggi langit.
  6. Manggar, yaitu bunga kelapa, maksudnya hidup seharusnya di anggar-anggar  atau di pertimbangkan masak-masak.
  7. Bluluk, buah kelapa kecil maksudnya hidup seharusnya balbul (mengepul-kepul) dengan keluk (asap), hidup harus senang membakar kemenyan sebagai sarana bertemu dengan Tuhan.
  8. Cengkir, buah kelapa muda. Maksudnya hidup harus kuat pemikirannya (kenceng ing pikir)
  9. Degan, kelapa muda. Maksudnya hidup harus bisa mendapatkan gegantilaning ati (buah hati), yaitu Tuhan.
  10. Sepet, pembungkus kelapa. Maksudnya manusia hidup hidup harus berani menghadapi sepete kehidupan (pahitnya kehidupan).
  11. Janur, daun kelapa muda berwarna kuning. Maksudnya, hidup harus selalu mencari cahaya kuning, yaitu nur ilahi.

Demikian dulu ngaji kita kali ini, semoga menambah wawasan bagi kita semua.
Maturnuwun…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar